Mendapat diagnosis kanker apa pun merupakan saat yang sangat emosional dalam kehidupan seseorang. Ketika seorang perempuan muda didiagnosis menderita kanker, mereka menghadapi berbagai tantangan unik, termasuk faktor emosional dan psikologis tambahan yang dipengaruhi kesibukan dan kehidupan unik yang mereka jalani.
Para perempuan muda sering kali menghadapi berbagai tantangan hidup mulai dari yang tengah menempuh Pendidikan, yang tengah berfokus pada karier hingga hubungan, berkeluarga, atau berencana untuk memulai sebuah keluarga, serta komitmen sosial umum dan masalah citra tubuh.
Terdiagnosa pada usia muda secara psikologis bisa merupakan suatu tantangan. Seringkali pasien dihadapkan pada ketakutan akan tertundanya hidup, perubahan rencana masa depan mereka dan bahkan berurusan dengan keluarga dan teman yang tidak dapat mengatasi diagnosis mereka.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perempuan muda penderita kanker sering merasa terisolasi dan terstigma diri terutama karena usia mereka saat didiagnosis. Mayoritas kelompok pendukung yang ada saat ini ditujukan untuk perempuan berusia 50 tahun ke atas, di mana kebanyakan peserta aktif adalah perempuan pasca menopause. Isolasi dan kurangnya kebersamaan inilah yang memengaruhi kesehatan mental pasien kanker berusia muda. Bagi kelompok usia ini, dukungan peer-to-peer merupakan langkah yang sangat penting untuk membantu menjaga sikap positif dan kualitas hidup yang baik.
Meski pada umumnya pasien mendapat dukungan dari keluarga dan teman, pengalaman mereka dalam menempuh pengobatan kanker tetaplah merupakan pengalaman mereka sendiri. Beda halnya dengan berbicara dengan orang yang pernah melalui pengalaman serupa, yang memungkinkan empati lebih besar dan dapat memberi berbagai nasihat praktis. Ini membuat pasien merasa tidak asing, melihat orang lain seusianya menjalani pengobatan kanker, dapat menjalin hubungan dengan mereka serta mendengarkan nasihat mereka yang pernah mengalami hal yang sama.
Dr Lee Guek Eng melihat dampak dari dukungan peer-to-peer selama diagnosis kanker seseorang.
“Adalah penting untuk menghubungkan penyintas kanker yang selamat dengan pasien kanker yang tengah menjalani pengobatan, terutama mereka yang memiliki diagnosis dan masalah serupa. Sebagai seorang dokter, prioritas saya adalah untuk merawat dan menguatkan pasien saya, tetapi hubungan antar-pasien seringkali bahkan lebih kuat. Mereka saling mendukung sebagai teman, mengetahui perasaan yang pernah mereka rasakan dan berbagi cerita serta memberi mereka dorongan dan harapan,” kata Dr Lee.
Young Women’s Cancer Program Icon memperkenalkan pasien muda yang tengah menjalani pengobatan dengan pasien muda di masa lalu yang bertindak sebagai mentor sepanjang perjalanan kanker mereka. Apakah dengan mendampingi pasien saat menghadiri janji temu, atau sedang menelepon, membantu mereka dengan efek samping atau menghubungkan mereka dengan kelompok pendukung lain, atau berbicara dengan orang yang mereka cintai, para perempuan ini adalah dukungan rekan yang konstan di setiap langkah pengalaman pasien.
Dukungan peer-to-peer sangat penting untuk kesejahteraan pasien kanker dan memberikan tingkat perawatan dan kenyamanan tambahan pada saat yang sering kali sangat emosional dan membuat stres bagi pasien dan keluarga mereka.