Biografi

Dr Choo lulus dari University of Aberdeen, Inggris pada tahun 1998, melanjutkan pendidikan Spesialis Penyakit Dalam di Royal College of Physicians di London dan lulus pada tahun 2002. Ia menyelesaikan pelatihan spesialis onkologi klinisnya pada tahun 2007 di Birmingham, Inggris, dan menjadi Fellow of Royal Royal College of Radiologists. Beliau bergabung dengan Academy of Medicine Singapura sebagai Fellow pada 2013 dan saat ini menjabat sebagai Ketua Cabang Onkologi Radiasi. Dr Choo adalah bendahara 2011 dari Singapore Society of Oncology dan asisten profesor bidang kedokteran di Fakultas Kedokteran Yong Loo Lin, Universitas Nasional Singapura, dari tahun 2011-2018.

Praktiknya meliputi teknologi terapi radiasi, pengobatan presisi dan pengobatan kanker payudara, ginekologi, kepala dan leher, kanker kulit dan sarkoma. Dr Choo terampil dalam penggunaan IMRT, IGRT, VMAT, RapidArc, SBRT dan SRS dalam mengobati kanker. Beliau membantu pengaplikasian brachytherapy cervical interstitial dan intracavitas berbasis MRI selama masa jabatannya di National University Hospital dari 2009-2018, dan mengajar di berbagai kelas pascasarjana.

Dr Choo adalah peneliti utama dalam tiga uji klinis dan translasional kanker serviks dan peneliti pendamping di sembilan penelitian lainnya. Sebagai bagian dari uji coba ini, ia berhasil memperoleh hibah dari National Cancer Institute Singapura, Terry Fox dan New Investigator Grant dari National Medical Research Council Singapore. Beliau telah menerbitkan lebih dari 30 artikel peer review di jurnal medis dan menulis bab mengenai penelitian klinis dalam Encyclopaedia of Radiation Oncology. Beliau sering diundang menjadi pembicara di berbagai acara ilmiah lokal, regional dan internasional.

Dr Choo memiliki komitmen yang kuat untuk pelayanan pasien mulai dari diagnosis hingga perawatan dan seterusnya. Pada tahun 2010, beliau mendirikan Support Group Pasien Kanker Nasofaring NCIS dimana beliau menjadi penasihat medisnya, dan memulai Befriender’s peer-to-peer supportive service (layanan pendukung antar-sesama). Pada 2016, beliau mendirikan Singapore Sarcoma Support Group dan bertindak sebagai penasihat medis. Beliau menyelenggarakan acara untuk awam setiap tahun untuk meningkatkan kesadaran kanker dan dianugerahi Singapore Patient Advocate Award pada 2016 untuk karyanya dalam layanan pendukung pasien. Pada 2017, Beliau mendirikan inisiatif Dream Maker untuk mewujudkan harapan para pasien yang menderita penyakit termina;. Pada tahun 2018, beliau dianugrahi penghargaan pada Healthcare Humanity Award dari Presiden Singapura dengan pujian terhormat.

Beliau dapat berbicara dalam bahasa Inggris, Melayu, Indonesia, Mandarin, Kanton dan Hakka.